Wednesday 18 April 2012

Tentang Alexander Graham Bell



Kali ini horison pengetahuan akan membahas seorang tokoh ilmu pengetahuan yang hebat yaituAlexander Graham Bell. Alexander Graham Bell lahir di Edinburgh, Skotlandia. Ia datang dari sebuah keluarga yang berkaitan dengan pengajaran seni deklamasi: kakeknya di London, pamannya di Dublin, dan ayahnya, Mr Alexander Melville Bell, di Edinburgh, semua elocutionists dianut.

Yang terakhir ini telah menerbitkan berbagai pekerjaan pada subjek, beberapa yang terkenal, terutama risalah tentang Visible Speech, yang muncul di Edinburgh pada tahun 1868. Dalam hal ini ia menjelaskan metode cerdik Nya memerintahkan bisu tuli, melalui penglihatan mereka, bagaimana untuk mengartikulasikan kata-kata, dan juga bagaimana orang lain membaca apa yang dikatakan oleh gerakan bibir mereka. Graham Bell, anak dibedakan itu, dididik di Royal High School of Edinburgh, dari mana ia lulus pada usia tiga belas tahun. Pada usia enam belas dia mendapatkan posisi sebagai guru-murid dari seni deklamasi dan musik di Weston House Academy, di Elgin di Morayshire. Tahun berikutnya ia menghabiskan di Universitas Edinburgh. Dari 1866-1867 dia adalah seorang instruktur di Somersetshire College di Bath, Inggris. Sementara masih di Skotlandia ia dikatakan telah mengalihkan perhatiannya kepada ilmu akustik, dengan maksud untuk memperbaiki yang tuli ibunya.



Tak seberapa dapat pendidikan formal, tetapi diajar baik oleh keluarganya dan belajar sendiri, begitulah ihwal Alexander Graham Bell penemu tilpun yang dilahirkan tahun 1847 di Edinburg, Skotlandia. Minat Bell memproduksi kembali suara vokal timbul secara wajar karena ayahnya seorang ahli dalam hal fisiologi vokal, memperbaiki pidato dan mengajar orang-orang tuli.

Bell pernah ke Boston, negara bagian Massachusetts tahun 1871. Di sanalah pada tahun 1875 dia membuat percobaan-percobaan yang mengarah pada penemuan tilpun. Dia mengumpulkan paten untuk mengokohkan penemuannya di bulan Februari 1876 dan mendapat imbalan beberapa minggu kemudian. (Menarik sekali untuk dicatat bahwa seorang lain bernama Elisha Gray juga mengumpulkan paten penemuan untuk pengokohan mengenai peralatan serupa pada hari yang berbarengan dengan apa yang diperbuat Bell, hanya selisih beberapa jam saja).

Tak lama sesudah patennya diterima, Bell mempertontonkan tilpun di pameran 100 tahun kota Philadelphia. Penemuannya menarik perhatian besar publik dan mendapat penghargaan atas hasil karyanya. Tetapi, The Western Union Telegraph Company yang menawarkan uang sebesar $100.000 buat penemuan alat itu mengelak membayarnya. Karena itu, Bell dan kawan-kawannya, di bulan Juli 1877, mendirikan perusahaan sendiri, nenek moyang dari American Telephone and Telegraph Company sekarang. Tilpun dengan cepat dan besar-besaran mencapai sukses secara komersial. Sakarang ini AT & T merupakan perusahaan bisnis yang terbesar di dunia.

Bell dan istrinya yang di bulan Maret 1879 memegang 15 persen saham dari perusahaan itu tampaknya tak punya bayangan betapa akan fantastisnya keuntungan yang bakal diterima oleh perusahaan itu. Dalam tempo cuma tujuh bulan, mereka sudah jual sebagian besar saham mereka dengan harga rata-rata $250 per saham. Di bulan Nopember harganya sudah melesat naik jadi $1000 per saham! (Di bulan Maret itu isterinya-lah yang mendesak buru-buru jual karena dia khawatir harga saham tak akan sampai setinggi itu lagi!) Di tahun 1881 dengan gegabah mereka jual lagi sepertiga jumlah sisa saham yang mereka punyai. Meski begitu, toh dalam tahun 1883 mereka sudah bisa peroleh keuntungan seharga sekitar sejuta dolar.

Kendati penemuan tilpun sudah mengorbitkan Bell jadi kaya-raya, dia tak pernah berhenti meneruskan penyelidikannya, dan dia berhasil menemukan lagi pelbagai alat yang berguna walau tidak sepenting tilpun. Minatnya beraneka ragam, tetapi tujuan utamanya adalah menolong orang tuli. Istrinya sendiri tadinya gadis tuli yang dilatihnya sendiri. Empat anak, dua lelaki dua perempuan keluar berkat perkawinan tetapi keempatnya mati muda. Tahun 1882 Bell jadi warganegara Amerika Serikat dan mati tahun 1922.

Ukuran besar-kecilnya pengaruh Bell terletak pada penilaian besar kecilnya makna tilpun itu sendiri. Menurut hemat saya, pengaruh itu besar sekali karena tak banyak penemuan yang begitu luas digunakan orang dan begitu besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.

Saya tempatkan Bell dalam urutan di bawah Marconi berhubung radio lebih beragam kegunaannya ketimbang tilpun. Misalnya, pembicaraan lewat tilpun dapat pada dasarnya dilakukan lewat radio, tetapi dalam beberapa hal (misalnya komunikasi dengan pesawat yang sedang terbang) tilpun tidak bisa menggantikan fungsi radio. Kalau saja cuma faktor itu semata yang jadi ukuran, Bell akan menduduki urutan jauh lebih bawah lagi daripada Marconi. Tetapi, ada dua hal yang layak dipertimbangkan. Pertama, meskipun pembicaraan tilpun pribadi bisa saja dilakukan lewat radio, akan teramat sulitlah menggantikan seluruh sistem pertilpunan kita dengan jaringan radio yang setara. Kedua, metode pokok menyalurkan kembali suara yang dirancang Bell buat penerima tilpun belakangan di ambil oper dan digunakan oleh penerima radio, piringan hitam dan pelbagai rupa peralatan lainnya. Itu sebabnya saya anggap pengaruh Bell cuma sedikit lebih kurang ketimbang Marconi.

Pada tahun 2004, Alexander Graham Bell dinominasikan sebagai salah satu dari 10 top "Greatest Kanada" oleh pemirsa dari Broadcasting Corporation Kanada.

ALEXANDER GRAHAM BELL 1847-1922

Berkat jasa-jasa beliau, kini kita menikmati era komunikasi yang sangat canggih, berkat adanya alat komunikasi seperti telepon.
Diambil dari:
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978,  Masih banyak lagi postingan mengenai profil tokoh yang berpengaruh dalam dunia pengetahuan.

Comments