Teori Evolusi dan Bantahan John Hawks
Teori Evolusi dan Bantahan John Hawks - Evolusi (dalam
pemahaman biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi,
reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa
oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan
menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi,
keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari
perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan
antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi
gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat
meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika
perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu
populasi.
Evolusi
didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi
alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang
menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan
reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya,
sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu
dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi,
sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi
sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa
generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat
yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi
alam. Sementara itu, hanyutan genetik (Genetic Drift) merupakan
sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu
populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan
diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun
perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini
akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme.
Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilakan spesies-spesies yang
baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme
yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek
moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.
Dokumentasi
fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang
dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan
menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan
fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah
meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari
waktu ke waktu.
![]() |
Charles Darwin |

Namun,
mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada
publikasi tahun 1859 oleh CHARLES DARWIN, On The Origin of
Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui
seleksi alam. Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori
evolusi dalam komunitas ilmiah. Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin
digabungkan dengan teori Pewarisan Mendel, membentuk Sintesis Evolusi
Modern yang menghubungkan satuan evolusi (gen)
dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan
dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan
pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern
yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman
hayati di bumi.
Meskipun
teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun
sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman
Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang
mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi
pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi
karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai
teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.
BANTAHAN
JOHN HAWKS
Pandangan tentang salahnya teori evolusi manusia
berasal dari kera, diungkap seorang peneliti antropologi kepurbakalaan. Seorang
Professor dan Peneliti Paleoantropologi dari Associate Professor of
Anthropology di University of Wisconsin, John Hawks, mengungkapkan bahwa
manusia bukanlah keturunan monyet, kera atau keduanya.
"Saya tidak tahu mengapa begitu banyak orang
yang menerima dan mengajarkan teori evolusi yang merusak
sistematika filogenetik ini," ungkapnya
dalam situs pribadinya, Johanhawks.net, Ahad (18/3).
Filogeni adalah hubungan antara spesies yang
berbeda. sistematika filogenetik, jelas dia, berpendapat bahwa aturan
pengelompokan (taksonomi) pada jenis manusia harus mencerminkan filogeninya.

Hasil dalam antropologi adalah bahwa manusia
tidak masuk dalam antropologi yang dikategorikan ke dalam simpanse, gorila, dan
orangutan atau diistilahkan 'pongids'. Manusia juga tidak bisa
masuk dalam kelompok 'Hominidae' yang mencakup orangutan, simpanse, bonobo, dan
gorila. Karena memiliki taksonomi yang berbeda. Akhirnya, semua ini sangat
kontroversial.
Sistematika filogenetik, jelas Hawks, menyatakan
bahwa kelompok taksonomi harus memiliki keturunan satu nenek moyang
(monofiletik). Ini berarti manusia harus memiliki satu nenek moyang yang telah
sempurna menjadikan mereka seperti bentuk saat ini. Secara tidak lagsung, Hawks
mengungkapkan adanya sosok Adam dan Hawa di sana.
![]() |
Adam dan Hawa,, Ilustrasi |
Sedangkan, menurut dia, simpanse, Gorila, bonobo,
orangutan, dan owa adalah kera. Para peneliti menyebut mereka sebagai kera
besar. Hawks mengungkapkan, mereka tidak bisa masuk dalam monofiletik manusia.
"Ini artinya, manusia bukanlah berasal usul dari kera atau pun perubahan
dari mereka," ungkapnya.
Sebenarnya apa yang disampaikan Hawks dan dari
tim penelitiannya ini sudah disebutkan dalam Alquran dan Alkitab. Alquran
sendiri dalam surah Attin, mengungkapkan, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya," (QS. Attin: 4-5)
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada
Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (Adam), dan dari padanya
Allah menciptakan isterinya (Hawa); dan dari pada keduanya Allah memberi
keturuanan manusia laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada
Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain,
dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
Mengawasi kamu”. (QS. An-Nisaa’:1).
Itulah penjelasan mengenai Teori Evolusi dan Bantahan John Hawks.
Itulah penjelasan mengenai Teori Evolusi dan Bantahan John Hawks.